Cloud Computing
Khian S.R dan Nalom Maruli Tua 4IA10 Gunadarma
Abstrak
Teknologi tidak bisa terlepas lagi dari kebutuhan sekunder maupun primer
manusia. Dalam segi kepraktisan dan kegunaannya manusia dapat melakukan
kegiatan dengan lebih mudah dan efesien dengan adanya teknologi. Penerapan
komputasi awan saat ini sudah dilakukan oleh sejumlah perusahaan IT terkemuka
di dunia. Sebut saja di antaranya adalah Google (google drive) dan IBM (blue
cord initiative). Sedangkan di Indonesia, salah satu perusahaan yang sudah
menerapkan komputasi awan adalah Telkom.
1. Pendahuluan
Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan
pemanfaatan teknologi
komputer ('komputasi') dan pengembangan
berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora
dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan
komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan
(cloud)dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur
kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana
kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan
sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya
lewat Internet ("di dalam awan") tanpa
mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali
terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut sebuah makalah
tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud
Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di
server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer
pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet,
notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan
lain-lain."
Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas,
dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan
kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara
daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server. Komputasi awan saat ini merupakan trend teknologi
terbaru, dan contoh bentuk pengembangan dari teknologi Cloud Computing ini
adalah iCloud
2. . Sejarah dan
Penjelasan Cloud Computing
Pada tahun 50-an,
Cloud Computing memiliki konsep yang mendasar. Ketika komputer mainframe yang
tersedia dalam skala yang besar dalam dunia pendidikan dan perusahaan dapat
diakses melalui komputer terminal disebut dengan Terminal Statis. Terminal
tersebut hanya dapat digunakan untuk melakukan komunikasi tetapi tidak memiliki
kapasitas pemrosesan internal. Agar penggunaan mainframe yang relatif mahal
menjadi efisien maka mengembangkan akses fisik komputer dari pembagian kinerja
CPU. Hal ini dapat menghilangkan periode tidak aktif pada mainframae,
memungkinkan untuk kembali pada investasi. Hinga pertengahan tahun 70-an
dikenal dengan RJE remote proses Entry Home Job yang berkaitan besar dengan IBM
dan DEC Mainframe.
Tahun 90-an,
perusahaan telekomunikasi mulai menawarkan VPN layanan jaringan pribadi dengan
kualitas sebanding pelayanannya, tapi dengan biaya yang lebih rendah. Karena
merasa cocok dengan hal tersebut untuk menyeimbangkan penggunaan server, mereka
dapat menggunakan bandwidth jaringan secara keseluruhan. Lalu menggunakan
simbol awan sebagai penunjuk titik demarkasi antara penyedia dan pengguna yang
saling bertanggung jawab. Cloud computing memperluas batas iniuntuk menutup
server serta infrastruktur jaringan.
Sejak Tahun 2000, Amazon
sebagai peran penting dalam semua pengembangan cloud computing dengan
memodernisasi pusat data, seperti jaringan komputer yang menggunakan sesedikit 10%
dari kapasitas mereka pada satu waktu. Setelah menemukan asitektur awan baru,
mengalami peningkatan efisiensi internal sedikit bergerak capat “Tim
Dua-Pizza”(Tim kecil untuk memberi makan dengan dua pizza) dapat menambahkan
fitur baru dengan cepat dan lebih mudah. Kemudian Amazon mulai mengembangkan
produk baru sebagai penyedia cloud computing untuk pelanggan eksternalm dan
meluncurkan Amzaon Web Service (AWS) tahun 2006.
Awal tahun 2008, Eucalypus
menjadi yang pertama open source, AWS API Platform yang kompatibel menyebarkan
awan swasta. Open Nebula ditingkatkan dalam proyek Eropa Reservoir Komisi yang
sudah didanai. Pada tahun yang sama, agar difokuskan pada penyediaan jaminan
kualitas layanan (seperti yang dipersyaratkan oleh aplikasi interaktif real-time)
untuk infrastruktur berbasis cloud dalam rangka IRMOS Eropa Proyek yang didanai
Komisi. Pertengahan 2008, Gartner melihat kesempatan untuk membentuk hubungan
antara konsumen layanan TI, mereka menggunakan layanan TI dan menjualnya. Dan
mengamati bahwa “Organisasi layanan TI yang beralih dari perangkat keras milik
perusahaan dan aset perangkat lunak untuk digunakan layanan berbasis model
sehingga pergeseran diproyeksikan untuk komputasi.....akan menghasilkan
pertumbuhan dramatis dalam produk IT di beberapadaerahdan pengurangan yang
signifikan di daerah lain.”.
2.1 Karakteristik
Cloud Computing
Lima karakteristik penting dari cloud computing , yaitu :
1. On-demand self-service. Konsumen dapat menentukan kemampuan komputasi
secara sepihak, seperti server time dan network storage, secara otomatis sesuai
kebutuhan tanpa memerlukan interaksi manusia dengan masing-masing penyedia
layanan.
2. Broad network access. Kemampuan yang tersedia melalui jaringan dan
diakses melalui mekanisme standar yang mengenalkan penggunaan berbagai platform
(misalnya, telepon selular, tablets, laptops, dan workstations).
3. Resource pooling. Penyatuan sumberdaya komputasi yang dimiliki penyedia untuk melayani beberapa konsumen virtual yang berbeda, ditetapkan secara dinamis dan ditugaskan sesuai dengan permintaan konsumen. Ada rasa kemandirian lokasi bahwa pelanggan pada umumnya tidak memiliki kontrol atau pengetahuan atas keberadaan lokasi sumberdaya yang disediakan, tetapi ada kemungkinan dapat menentukan lokasi di tingkat yang lebih tinggi (misalnya, negara, negara bagian, atau datacenter). Contoh sumberdaya termasuk penyimpanan, pemrosesan, memori, bandwidth jaringan, dan mesin virtual.
3. Resource pooling. Penyatuan sumberdaya komputasi yang dimiliki penyedia untuk melayani beberapa konsumen virtual yang berbeda, ditetapkan secara dinamis dan ditugaskan sesuai dengan permintaan konsumen. Ada rasa kemandirian lokasi bahwa pelanggan pada umumnya tidak memiliki kontrol atau pengetahuan atas keberadaan lokasi sumberdaya yang disediakan, tetapi ada kemungkinan dapat menentukan lokasi di tingkat yang lebih tinggi (misalnya, negara, negara bagian, atau datacenter). Contoh sumberdaya termasuk penyimpanan, pemrosesan, memori, bandwidth jaringan, dan mesin virtual.
4. Rapid elasticity. Kemampuan dapat ditetapkan dan dirilis secara elastis,
dalam beberapa kasus dilakukan secara otomatis untuk menghitung keluar dan
masuk dengan cepat sesuai dengan permintaan. Untuk konsumen, kemampuan yang
tersedia yang sering kali tidak terbatas dan kuantitasnya dapat disesuaikan
setiap saat.
5. Measured Service. Sistem cloud computing secara otomatis mengawasi dan
mengoptimalkan penggunaan sumber daya dengan memanfaatkan kemampuan pengukuran
(metering) pada beberapa tingkat yang sesuai dengan jenis layanan (misalnya,
penyimpanan, pemrosesan, bandwidth, dan account pengguna aktif). Penggunaan
sumber daya dapat dipantau, dikendalikan, dan dilaporkan sebagai upaya
memberikan transparansi bagi penyedia dan konsumen dari layanan yang digunakan.
2.2 Model Cloud Computing
Tiga model layanan dari cloud computing , yaitu :
1. Cloud Software as a Service (SaaS). Kemampuan yang diberikan kepada
konsumen untuk menggunakan aplikasi penyedia dapat beroperasi pada
infrastruktur cloud.Aplikasi dapat diakses dari berbagai perangkat klien
melalui antarmuka seperti web browser (misalnya, email berbasis web). Konsumen
tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur cloud yang mendasar termasuk
jaringan, server, sistem operasi, penyimpanan, atau bahkan kemampuan aplikasi
individu, dengan kemungkinan pengecualian terbatas terhadap pengaturan
konfigurasi aplikasi pengguna tertentu. Contohnya adalah Google Apps,
SalesForce.com dan aplikasi jejaring sosial seperti FaceBook.
2. Cloud Platform as a Service (PaaS). Kemampuan yang diberikan kepada
konsumen untuk menyebarkan aplikasi yang dibuat konsumen atau diperoleh ke
infrastruktur cloud computing menggunakan bahasa pemrograman dan peralatan yang
didukung oleh provider. Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan
infrastruktur cloud yang mendasar termasuk jaringan, server, sistem operasi,
atau penyimpanan, namun memiliki kontrol atas aplikasi yang disebarkan dan
memungkinkan aplikasi melakukan hosting konfigurasi. Contohnya yang sudah
mengimplementasikan ini adalah Force.com dan Microsoft Azure investment.
3. Cloud Infrastructure as a Service (IaaS). Kemampuan yang diberikan
kepada konsumen untuk memproses, menyimpan, berjaringan, dan sumber komputasi
penting yang lain, dimana konsumen dapat menyebarkan dan menjalankan perangkat
lunak secara bebas, yang dapat mencakup sistem operasian aplikasi. Konsumen
tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur cloud yang mendasar tetapi
memiliki kontrol atas sistem operasi, penyimpanan, aplikasi yang disebarkan,
dan mungkin kontrol terbatas komponen jaringan yang pilih (misalnya, firewall
host). Contohnya seperti Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage
Service.
2.3 Keamanan dan Privasi dari Cloud Computing
Manajemen Resiko dan Ketaatan, organisasi yang mulai mengadopsi cloud
tetap harus bertanggung jawab untuk aspek manajemen keamanan, resiko, dan
ketaatan terhadap aturan yang berlaku di industri terkait. Manajemen resiko dan
ketaatan ini membutuhkan tim internal yang kuat dan transparansi proses dari
penyedia jasa cloud.
Manajemen Akses dan Identitas, identitas bisa didapat melalui beberapa
penyedia jasa cloud, dan harus bersifat interoperabelitas antar organisasi yang
berbeda, penyedia cloud yang berbeda, dan berlandaskan proses yang kuat.
Integritas Layanan, layanan berbasis cloud harus dibangun dengan
landasan keamanan yang kuat, dan proses-proses operasionalnya juga harus
diintegrasikan dengan manajemen keamanan di organisasi tersebut. Penyedia
layanan cloud harus mengikuti proses yang bisa dibuktikan, terdefinisi, dan
jelas dalam mengintegrasikan keamanan dan privasi ke dalam layanannya mulai
dari titik paling awal, di setiap titik di dalam siklus, sampai paling
penghabisan. Selain itu manajemen keamanan dan auditing harus selaras antara
penyedia cloud dan pelanggan.
Proteksi Informasi, layanan cloud membutuhkan proses yang andal untuk
melindungi informasi sebelum, selama, dan setelah transaksi. Manfaatkan
Klasifikasi Data untuk meningkatkan kontrol terhadap data yang siap dilepas ke
cloud.
3. Kelebihan dan kekuarangn
dari Cloud Computing
3.1 Kelebihan
- Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
- Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat.
- Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
- Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
- Mengehemat biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem informasi yang dibangun.
3.2 Kekurangan
Hal penting dalam cloud computing adalah koneksi internet, diperlukan
bandwith yang memadai dan stabil agar cloud computing berjalan dengan baik.
Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet
bermasalah atau kelebihan beban.
Perusahaan yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses
langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia
layanan cloud computing.
Jika server penyedia layana rusak atau punya layanan backup yang buruk,
maka perusahaan akan mengalami kerugian besar
4. Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
Dalam bidang ini pengguna dituntut untuk meningkatkan keahlian yang
dimiliki atas penerapan teknologi cloud computing. Dengan keamanan dan
keterampilan yang dimiliki, para pengguna dapat menjalankannya dengan baik
sehingga terbentuklah suatu layanan yang kokoh.
4.2 Saran
Harus mempertimbangkan penggunaannya dan memiliki perencanaan yang cukup
dalam menjalannkannya dikarenakan dibutuhkannya teknologi baru dan juga sumber
daya manusia baru yang harus dapat memenuhi suatu pekerjaan yang timbul dari
cloud computing.
5. Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan
https://media.neliti.com/media/publications
Komentar
Posting Komentar